Selasa, 25 Agustus 2009

Villa yang Fantastis


Liverpool - Aston Villa membuat kejutan dengan mengalahkan Liverpool di kandangnya. Tanpa ragu pelatih The Villans, Martin O'Neill, menyebut timnya pantas untuk menang karena mereka bermain fantastis.

Villa datang ke Anfield dengan kondisi yang tidak baik menyusul kekalahan di dua laga awal kompetitifnya, baik di liga maupun Europa League lalu. Namun Villa mampu membalikkan prediksi banyak kalangan dengan membawa pulang kemenangan 3-1 dari kota pelabuhan itu.

Raihan tiga poin itu merupakan yang pertama bagi Villa di musim ini serta yang ketiga dalam 19 pertandingan terakhir di Liga Inggris, serta kemenangan pertama atas The Reds sejak September 2001.

"Saya rasa kami bermain sangat sangat kuat. Secara keseluruhan ini adalah penampilan yang fantastis," seru O'Neill kepada ESPN.

"Saya sangat puas dengan penampilan kali ini Saya sangat senang. Saya mereka memberikan seluruh kemampuan yang dipunya, tak hanya dalam segi usaha, namun dalam skill dan juga kemampuan mereka," analisanya lanjut.

O'Neill menilai bahwa kunci kemenangannya timnya kali ini juga terletak pada gol ketiga hasil penalti Ashley Young. Karena saat itu Liverpool seperti tengah bernafas kembali usai Fernando Torres mencetak gol yang memperkecil defisit dua gol mereka di babak pertama.

Namun demikian, dengan gol pamungkas tersebut kendali permainan sepenuhnya ada di Villa kembali.

"ketika unggul 2-0, kami terlihat mengontrol jalannya pertandingan walaupun anda tidak akan pernah bisa mengontrol game ketika bermain di Anfield."

"Dalam keadaan skor 2-1 di mana penonton menyemangati mereka, kami harus bereaksi cepat dan kami mendapat gol melalui penalti dan itu adalah penalti. Kami kembali pegang kendali, jadi lebih sedikit tajam, lebih disiplin dan pantas untuk menang," tukas The Irishman.

Tak lupa O'Neill memuji penampilan kipernya, Brad Friedel, yang membuat frustasi barisan penyerang The Kop sepanjang 90 menit laga berjalan. Mantan kiper Liverpool itu dinilainya menunjukkan performa gemilangnya yang membuatnya ditunjuk sebagai Man Of The Match.

"Sangat bagus untuk comebacknya ke Anfield kali ini dengan permainannya seperti itu. Ia akan sangat puas dan kami pun jelas sangat puas kepadanya," tuntas pria 57 tahun itu.

Sumber : Detik

Benitez: Kami Main Jelek


Liverpool - Tidak ada pembelaan dari Rafael Benitez tentang kekalahan Liverpool atas Aston Villa. Diakui manajer asal Spanyol itu, timnya bermain buruk dan sudah semestinya mereka meningkatkan kemampuan.

Liverpool menelan kekalahan keduanya dari tiga pertandingan Liga Inggris musim ini, setelah ditekuk Villa 1-3 di Anfield, Selasa (25/8/2009) dinihari WIB.

The Reds memberi The Villans kemenangan pertama atas mereka sejak September 2001, dan ini juga kekalahan pertama Jamie Carragher dkk di kandang sendiri di liga sejak Desember 2007 di liga.

"Di 20 menit pertama kami punya banyak peluang, tapi kami tidak menuntaskannya. Lalu kami melakukan kesalahan, mencetak gol bunuh diri, lalu kebobolan di injury time (babak pertama). Setelah itu kami menekan tapi malah diganjar penalti. Terlalu banyak kesalahan di momen-momen yang krusial," demikian analisi Benitez seusai pertandingan.

"Kami jelas-jelas tidak bermain bagus. Melawan sebuah tim yang bagus dalam serangan balik, kami membiarkan itu terjadi. Kami kalah dan kami harus memperbaiki," sambungnya, seperti dikutip dari situs resmi Liverpool.

Dua kekalahan dari tiga pertandingan tentu terbilang banyak untuk klub seperti Liverpool. Untuk itu tak ada hal lain yang harus dilakukan The Kop kecuali memenangi laga berikutnya.

"Target kami akan menang melawan Bolton (di Reebok Stadium). Hanya itu. Kami tidak memikirkan hal-hal lain."

"Dengan skuad ini kami memenangi banyak pertandingan tahun lalu, dan kami harus melakukan hal serupa tahun ini. Jika Anda kalah, satu-satunya cara untuk mengubahnya adalah menang. Cuma itu caranya."

Benitez juga memberi tugas khusus kepada pemain-pemain seniornya untuk memimpin improvisasi. "Kita bisa menyebut beberapa nama, tapi sebagai sebuah tim, tim ini harus berbuat lebih baik. Para pemain senior punya pengalaman lebih, dan mereka harus bertanggung jawab dan berada di depan."

Vidic Tegaskan Komitmen Buat MU


Manchester - Minggu lalu agen Nemanja Vidic mengatakan kepada sebuah stasiun radio Spanyol bahwa kliennya itu ingin pindah ke Barcelona. Namun bek Manchester United itu memberi sangkalan.

Vidic menegaskan komitmennya pada 'Setan Merah' tak lama setelah ia melakoni pertandingan pertamanya di musim ini pasca cedera saat pra-musim, saat skuad Sir Alex Ferguson menang telak 5-0 atas Wigan Athletic hari Sabtu lalu.

"Aku tak pernah mengatakan apapun soal Barcelona, atau Real Madrid, atau AC Milan, atau klub manapun," tutur pemain terbaik MU musim 2008/2009 itu, dikutip Timesonline.

"Di Wigan aku telah menunjukkan di lapangan bagaimana aku bermain dan betapa aku bahagia di klub ini. Fans MU manapun, atau para pemain, harus melihat permainanku di lapangan untuk tahu betapa aku tetap berkomit pada United."

Ditambahkan Vidic, ia telah membahas isu ini dengan agennya yang bernama Paolo Fabbri, yang membuat pernyataan yang mengagetkan ini. Ia tak ingin segala rumor tentang dirinya berimbas pada klub.

Bek internasional Serbia ini juga membantah adanya laporan bahwa istrinya tidak kerasa tinggal di Inggris. "Itu tidak betul. Aku tak tahu dari mana rumor ini muncul," ujar Vidic, yang kontraknya di Old Trafford baru berakhir pada 2012 itu.

The Reds Dalam Bahaya


Musim lalu Liverpool duduk di posisi dua klasemen setelah cuma menderita dua kekalahan. Kalau di tiga laga perdana tahun ini mereka sudah menelan hasil serupa, The Reds jelas dalam bahaya ancaman kembali gagal jadi juara.

Bahkan sebelum laga di Anfield dinihari tadi, publik Liverpool masih punya keyakinan kalau puasa gelar Premiership yang sudah mereka alami selama hampir 20 tahun akan berakhir musim ini.

Tapi Aston Villa bisa jadi kini sudah mengubah keyakinan Liverpudlian menjadi keragu-raguan besar. Penampilan buruk Steven Gerrard cs memaksa mereka menelan kekalahan pertama di kandang sejak tahun 2007, saat dipermalukan The Villans dengan 1-3.

Menderita kekalahan di kandang saja sudah terasa pahit, kini The Reds harus bersiap menghadapi fakta lain yang tak kalah menyesakkan saat harapan mereka untuk menjuarai Liga Inggris menghadapi ancaman kegagalan.

Karena Liga Inggris baru menjalani tiga pertandingan, mungkin terlalu prematur untuk mencoret Gerrard cs dari persaingan. Namun mengingat ini merupakan kekalahan kedua mereka dalam dua pekan terakhir, yang pertama atas Tottenham Hotspur, Rafael Benitez harus bersiap menerima kenyataan pahit tersebut.

Musim lalu saat mereka menjadi pesaing terberat Manchester United, Liverpool cuma dua kali takluk, itupun tidak terjadi di Anfield. Menjadi klub yang paling sedikit menderita kekalahan, The Kop menyelesaikan musim dengan terpaut empat poin atas 'Setan Merah'.

Menderita dua kekalahan saat roda kompetisi masih berbentuk embrio jelas bukan sesuatu yang diharapkan. Apalagi Manchester United, Chelsea dan Manchester City justru meraih hasil yang jauh lebih baik.

Kala ditundukkan The Lilywhites pada pekan perdana, Liverpool terlihat sekali kehilangan sosok Xabi Alonso yang mampu mengendalikan tempo permainan. Dinihari tadi, kehilangan tersebut masih harus ditambah dengan kesalahan-kesalahan yang dibuat para pemain senior: ketidaksigapan Jamie Carragher dan kesalahan Gerrard yang berbuntut jatuhnya penalti.

Kalau memang Alonso adalah salah satu pangkal dari dua kekalahan Liverpool, Rafa sebaiknya segera putar otak lantaran dia belum akan bisa memainkan Alberto Aquilani. Gelandang yang disiapkan sebagai pengganti Alonso itu masih dibekap cedera dan diperkirakan baru akan kembali pada Oktober mendatang.

Buntut dari dua kekalahan dari tiga pertandingan ini jelas menyangkut nama Rafael Benitez. Toleransi buat pelatih asal Spanyol itu kini makin mendekati ambang batas. Dua final Liga Champions, yang salah satunya berujung gelar juara, memang merupakan capaian yang luar biasa, tapi obyektif Liverpool saat ini adalah gelar yang belum lagi mereka menangi sejak 1990.

"Jika Anda ingin menganalisa kesalahan-kesalahan, Anda akan menganalisa banyak hal saat menderita kekalahan, Anda harus mengubah keadaan. Dalam kasus kami, perubahan yang harus dilakukan adalah dalam tingkatan penampilan dan itu harus ditingkatkan dalam laga menghadapi Bolton akhir pekan ini," ungkap Rafa di Dailymail.

Menelan dua kekalahan di tiga laga perdana jelas bukan start yang dibayangkan LiverpudlianThe Reds harus bersedia cepat-cepat dihapus dari calon kandidat juara. saat harapan yang tersimpan untuk jadi juara masihlah besar. Jika tak cepat memperbaiki performa,

Sumber : Detik

Rotasi Tak Masalah Buat Anelka


London - Kedatangan Carlo Ancelotti membuat jatah bermain Nicolas Anelka berkurang karena dia jadi korban rotasi. Tapi dia tak bermasalah dengan hal tersebut, dan bahkan ingin bertahan di Bridge sampai pensiun.

Anelka menjadi salah satu penentu kemenangan Chelsea atas Fulham di pekan ketiga Liga Inggris, akhir pekan kemarin. Bersama Didier Drogba dia mencetak satu gol dan memastikan kemenangan 2-0 didapat The Blues.

Laga tersebut merupakan yang kedua buat Anelka karena dia tak dimainkan saat Chelsea menundukkan Sunderland 3-1 di pertandingan sebelumnya. Meski harus bersabar menunggu giliran main, terkait sistem rotasi yang ditetapkan Carletto, Anelka mengaku bisa menerimanya.

"Tidak, manajer sudah mengatakan kalau suatu saat beberapa pemain akan diistirahatkan. Pada pekan di mana beberapa pemain diistirahatkan kami bisa menang, dan saat menghadapi Fulham beberapa pemain juga diistirahatkan dan kami menang. Itulah yang terpenting mengingat ini musim yang panjang."

"Yang terpenting adalah bisa menang bersama Chelsea. Tentu saja semua orang ingin bermain," papar Anelka di Dailymail.

Tak cuma bersedia posisinya diputar dengan pemain lain, mantan pemain Liverpool, Manchester City dan Real Madrid itu juga menegaskan komitmennya untuk terus berada dalam seragam Chelsea. Kalau bisa, dia mau menghabiskan karir dengan menetap di Stamford Bridge.

"Sangat menyenangkan bisa bermain dan mencetak gol untuk Chelsea dan saya harap saya akan berada di sini untuk beberapa musim selanjutnya. Saya ingin berada di sini, saya suka bermain bersama pemain besar dan mencoba memenangi semuanya. Akan menyenangkan jika saya menandatangani kontrak baru. Kita lihat saja apa yang terjadi," pungkas dia.

Datang ke Chelsea tahun 2007, Anelka awalnya cuma jadi cadangan Didier Drogba. Namun tahun lalu dia sempat dipilih Luis Felipe Scolari jadi penyerang utama, sampai Guus Hiddink datang dan mengembalikan Drogba sebagai tumpuan di lini depan.

Tiga tahun membela Chelsea, Anelka sudah menyumbang 21 gol di Liga Inggris saja. Di semua ajang yang diikuti, total ada 28 gol dia sumbangkan.

Sumber : Detik

Sabtu, 22 Agustus 2009

Arsenal Tetap Butuh Bintang Baru


London - Dengan skud muda yang 'seadanya', Arsenal mengawali Liga Inggris dengan catatan gemilang. Meski sangat memuaskan, The Gunners ternyata tetap masih butuh pemain berstatus bintang

Di musim panas ini Arsenal melepas dua pemain bintangnya, Emmanuel Adebayor dan Kolo Toure ke Manchester City. Kepergian dua pemain yang menjadi pilar di lini depan dan barisan pertahanan itu, membuat tim asal London ini dinilai akan melemah kekuatannya.

Namun Arsenal yang hanya mendatangkan satu pemain, Thomas Vermaelen di jeda transfer ini mampu membalikkan prediksi yang menyebut mereka akan tampil melempem. Setelah menelan Everton 6-1 di pekan pertama, anak asuhan Arsene Wenger ini menghajar Portsmouth 4-1, tadi malam.

Sebanyak 10 gol dari dua laga yang dilesakkan skuad muda Arsenal itu membuat mereka kembali difavoritkan sebagai juga Liga Primer musim ini. Meski begitu gelandang serang The Gunners, Andrei Arshavin mengatakan bahwa timnya tetap masih memerlukan tambahan tenaga dari seorang pemain bintang.

Hal tersebut perlu dilakukan demi bisa menyamain tim papan atas lainnya. Terlebih Arsenal disebutnya jangan cepat puas dengan apa yang sudah didapat.

"Kami tidak seharusnya menjadikan Everton sebagai tonggak," tukasnya di The Times. "Kami harus melihat pada tim-tim top macam Chelsea, Manchester United, Real Madrid dan Barcelona. Kami harus mendatangkan pemain kelas dunia, terlepas dari umur mereka."

"Kami seharusnya mendatangkan satu pemain yang dapat mengembangkan permainan kami. Tim-tim top memiliki skuad yang lebih besar daripada punya kami dan karena itulah kami perlu untuk melakukan pembelian," sambungnya panjang.

Selain itu Arshavin juga mengatakan bahwa Arsenal tidap dapat selamanya bergantung kepada taktik jitu hasil racikan Wenger saja. Menurutnya di samping strategi dari manajer, yang tidak kalah penting adalah kualitas pemain.

"Taktik itu perlu namun kualitas pemain juga relevan. Jika segalanya tergantung pada taktik klub-klub tidak akan menghabiskan dana besar untuk membeli pemain bintang."

"Satu pemain yang dapat mengacaukan sistem manapun, itulah pemain bintang. Seperti Cristiano Ronaldo yang menjadi kunci di laga-laga tertentu," tandasnya.

Sumber : DETIK